KOMPAS.com — Ekskavasi terbaru situs Goa Harimau yang dilakukan sejak 13 Mei 2014 lalu mengungkap adanya jejak kebudayaan paleometalik. Sejumlah artefak logam yang usianya mencapai 3.500 tahun ditemukan.
Arkeolog prasejarah dari Pusat Arkeologi Nasional, yang terlibat riset Goa Harimau sejak tahun 2009, Harry mengungkapkan bahwa artefak logam di situs itu unik. "Artefak logam sangat kreatif dan mirip dengan logam Dongsom di Vietnam," katanya.
Adanya artefak logam yang mirip dengan logam Dongsom memicu dugaan bahwa manusia Goa Harimau sudah berinteraksi dengan bangsa lain. Mereka mampu menempuh perjalanan ke wilayah yang jauh dan berdagang ataupun barter.
"Ini menarik karena manusia di Goa Harimau sebenarnya tinggal di pedalaman. Bagaimana caranya mereka yang tidak punya jalan sudah berinteraksi dengan manusia dari wilayah yang jauh?" tanya Harry.
Temuan-temuan di Goa Harimau menunjukkan bahwa manusia di situs itu sudah memiliki kebudayaan yang maju. Selain berinteraksi dengan bangsa lain, mereka juga sudah mengenal ritual penguburan maupun daur ulang alat.
Harry mengatakan, Goa Harimau diperkirakan telah dihuni manusia sejak 15.000 tahun lalu. Berdasarkan ekskavasi, setidaknya ada manusia dari tiga tingkat budaya yang memanfaatkan Goa Harimau.
Riset Goa Harimau akan terus dilakukan. Dihubungi Kompas.com, Senin (19/5/2014), Harry mengatakan akan terus melakukan ekskavasi di situs tersebut guna menguak lebih banyak jejak kebudayaan masa lalu di sana.