Manusia Harus Mengorbankan Otot Untuk Menjadi Cerdas


Untuk menjadi cerdas, manusia harus mengorbankan kekuatan otot. Demikian menurut sebuah riset evolusi.

Sejak lama, ilmuwan bertanya-tanya tetang asal-usul kecerdasan manusia, mengapa manusia jauh lebih cerdas dari primata lainnya.

Lewat sebuah riset, tim peneliti yang dipimpin oleh Kataryza Bozek dari Max Planck Institute for Evolusitonary Biology berupaya menjawab hal ini.

Ilmuwan menganalisis kecepatan evolusi berbagai organ manusia dan primata lain, dari otak sampai ginjal.

Ada yang mengatakan, evolusi metabolisme pada saluran pencernaan memicu evolusi otak dan kecerdasan.

Hasil studi menunjukkan bahwa selama 6 juta tahun, otot manusia melemah delapan kali lebih cepat dari organ lainnya.

Sementara itu, pada periode yang sama, otak manusia berevolusi empat kali lebih cepat dari organ lainnya.

Perkembangan evolusi otak dan otot bertolak belakang, satu semakin maju, yang lain semakin mundur. 

Untuk mengonfirmasi temuan itu, Bozek dan rekannya menganalisis 10.000 molekul pada manusia, simpanse, dan monyet ekor panjang. Ilmuwan meminta primata dan manusia mengangkat beban.

"Yang mengagumkan, simpanse dan monyet ekor panjang yang tak dilatih mampu mengalahkan pemain basket universitas dan pendaki gunung profesional," kata Rolland Roberts, yang terlibat dalam studi, seperti dikutip National Geographic, Selasa (27/5/2014).

Tim ilmuwan kemudian mengondisikan monyet ekor panjang agar menjadi malas. Tim menyediakan sedikit waktu untuk latihan, makanan yang banyak, dan stres.

Setelah dua bulan, hasil riset menunjukkan bahwa ternyata kemampuan monyet ekor panjang tak berubah banyak. 

Hal itu menunjukkan bahwa otot yang lemah dan otak yang kuat diturunkan pada spesies manusia. Kecerdasan harus ditebus dengan mengorbankan kekuatan otot.
Previous
Next Post »
Thanks for your comment