Sebuah pulau kecil yang
baru saja terbentuk akibat aktivitas vulkanik di Samudra Pasifik
"memakan" pulau tetangganya yang lebih tua. Kini, dua pulau itu menjadi
satu.
Pulau kecil yang dimaksud adalah Niijima, baru saja terbentuk pada November 2013, di seilayah Kepulauan Bonin, 1.000 km dari Tokyo.
Terletak di wilayah "cincin api", Niijima terus mengeluarkan asap, abu, dan lava sebagi bentuk aktivitas vulkanik dari gunung bawah laut yang melahirkannya.
Pada awal terbentuknya, banyak ilmuwan memprediksi bahwa Niijima akan mampu bertahan selama bertahun-tahun. Niijima tak seperti pulau kecil lain yang akan punah segera.
Kini, berdasarkan citra satelit Operational Land Imager atau Landsat 8 pada 30 Maret 2014, Niijima melakukan lebih dari yang diduga. Pulau itu "memakan" tetangganya, Nishino-shima.
Menurut Earth Observatory milik Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA), Niijima dan Nishino-shima kini bersatu membentuk satu pulau yang lebarnya 1.000 km.
Ketinggian massa daratan persatuan dua pulau kecil itu kini juga berlipat tiga sejak Desember 2013, menjadi sekitar 60 meter di atas permukaan laut.
Niijima menandai adanya sebuah gunung api bawah laut yang aktif di samudra pasifik. Menurut Japan Coast Guard, gunung api itu terakhir bererupsi tahun 1973 dan 1974.
Dalam erupsi saat ini, aliran lava terus menyembur dari bagain selatan Niijima, abu terus keluar, begitu juga dengan partikel kecil yang seperti menyemai aliran awan putih seperti terlihat pada citra satelit.
Menurut NASA, aliran awan itu adalah bentuk erupsi gunung berapi yang tergolong dalam tipe Strombolian.
Pulau kecil yang dimaksud adalah Niijima, baru saja terbentuk pada November 2013, di seilayah Kepulauan Bonin, 1.000 km dari Tokyo.
Terletak di wilayah "cincin api", Niijima terus mengeluarkan asap, abu, dan lava sebagi bentuk aktivitas vulkanik dari gunung bawah laut yang melahirkannya.
Pada awal terbentuknya, banyak ilmuwan memprediksi bahwa Niijima akan mampu bertahan selama bertahun-tahun. Niijima tak seperti pulau kecil lain yang akan punah segera.
Kini, berdasarkan citra satelit Operational Land Imager atau Landsat 8 pada 30 Maret 2014, Niijima melakukan lebih dari yang diduga. Pulau itu "memakan" tetangganya, Nishino-shima.
Menurut Earth Observatory milik Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA), Niijima dan Nishino-shima kini bersatu membentuk satu pulau yang lebarnya 1.000 km.
Ketinggian massa daratan persatuan dua pulau kecil itu kini juga berlipat tiga sejak Desember 2013, menjadi sekitar 60 meter di atas permukaan laut.
Niijima menandai adanya sebuah gunung api bawah laut yang aktif di samudra pasifik. Menurut Japan Coast Guard, gunung api itu terakhir bererupsi tahun 1973 dan 1974.
Dalam erupsi saat ini, aliran lava terus menyembur dari bagain selatan Niijima, abu terus keluar, begitu juga dengan partikel kecil yang seperti menyemai aliran awan putih seperti terlihat pada citra satelit.
Menurut NASA, aliran awan itu adalah bentuk erupsi gunung berapi yang tergolong dalam tipe Strombolian.