Berbakti pada orangtua sebetulnya tidak membutuhkan waktu atau uang yang banyak, hanya cukup memeberikan sepatah kata,sepatah salam, sebuah ciuman, sebuah SMS, seikat bunga, sebuah pelukan ......
Di Taiwan ada seorang ayah berusia 70-an
tahun yang setiap hari menelpon
ke ponsel puterinya.
Namun setiap kali yang terdengar adalah
pesan dalam kotak suara: “Maaf, saya lagi sibuk, harap
tinggalkan pesan anda setelah
nada berikut ini ... tiit”.
Suara yang penuh
gairah dan menarik itu membuat ayah ini tidak bisa
menahan senyumnya, biar pun
dia tahu kalau putrinya tidak berada di ujung telepon
sana, namun dia tetap
saja menjawab dengan penuh kasih sayang: “Baiklah,
silahkan sibukkan dirimu, ayah
akan menelpon kembali besok.”
Padahal sebetulnya sang pemilik suara sudah meninggal
dunia pada tiga tahun lalu
akibat kecelakaan lalu lintas, pesan pada kotak suara
yang akrab dan ramah ini
merupakan satu-satunya cara sang ayah untuk menemukan
putrinya.
Dia bagaikan sebuah kunci ajaib yang setiap saat dapat
dipergunakan untuk membuka
sebuah pintu gerbang ke sebuah taman rahasia, semua
memori indah yang
berhubungan dengan putrinya di sana.
Setelah kepergian putrinya, ponsel ini tiada lagi orang yang memakainya, namun sang ayah tetap
membayar biaya bulanannya
tepat waktu dan setiap hari mendengarkan pesan pada
kotak suara ini, dia merasa
kalau putrinya tidak pergi jauh dan masih bekerja di
perusahaannya dulu.
Sang ayah merasa seolah-olah duduk di samping putrinya
dan putrinya menatapnya
dengan wajah penuh senyuman, dia seakan melihat
putrinya sedang menekan
keyboard dengan cekatan, melihat putrinya
berbincang-boncang dengan teman
sejawat di ruang rapat, melihat putrinya sedang
memasukkan selembar dokumen ke
mesin fotokopi ......
Dalam fantasi manis ini, sang ayah melewati
malam-malam yang panjang dan melupakan
kepiluan di hatinya.
Pada
samudra nan luas, kadang
kala hanya butuh sepatah kata saja untuk mengangkut sebuah
hati yang lembut.
Namun pada
suatu hari, ketika
menjalankan
kebiasaannya menelpon
ke ponsel putrinya,
ternyata pesan suara
itu tiada lagi!
Yang
terdengar adalah
informasi yang memberitahukan bahwa nomor yang
dipanggil sudah
tidak aktif lagi.
Seketika
sang ayah menjadi
panik, seakan
kehilangan seluruh
dunia.
Dengan susah payah, akhirnya
ia berhasil menemukan nomor
layanan pelanggan
dari operator ponsel putrinya.
Begitu
panggilan
tersambung, seketika
air matanya
bercucuran dan bicaranya menjadi tidak
jelas.
Setelah
pihak sana
jelas akan masalahnya, lalu
memberikan
penjelasan kepadanya dengan sabar.
Ternyata
perusahaan
telekomunikasi telah memberitahukan para
pelanggan melalui
SMS
kalau sistem pesan
suara akan diupgrade
dan meminta
pelanggan
agar memindahkan pesan suara yang
lama ke sistim yang
baru, jika tidak maka pesan
suara akan hilang.
Sang ayah ini
tidak pernah membaca SMS
di ponsel
putrinya, sehingga setelah
sistem
yang baru berjalan
selama seminggu, ia pun
kehilangan pesan suara
yang sangat
berharga itu.
Sang
ayah benar-benar ambruk: “Ini adalah pesan suara
dari putriku
yang sudah meninggal
dunia, apa
yang bisa saya lakukan di
kemudian hari......”Orang
tua berusia tujuh puluh tahun ini
bicara
dengan terisak-isak, seperti
seorang anak yang tak
berdaya.
Staf layanan pelanggan segera melaporkan hal ini kepada manajernya, sang
manajer dengan cepat melaporkannya ke Departemen IT
perusahaan.
Para
staf IT
menghabiskan waktu satu bulan
untuk mencarinya di
antara jutaan kotak
suara lama dari jutaan pelanggan perusahaan danakhirnya
berhasil menemukan rekaman suara
putrinya.
Mereka segera mulai mempelajari
bagaimana caranya
supaya suara
tersebut bisa muncul
kembali.
Para
staf IT menggunakan
cara primitif, mereka
memakai
telepon internal perusahaan
untuk memasukkan suara
ke dalam ponsel putrinya
dan
berhasil
mendapatkan pesan penting itu, kemudian
melalui sistem perekaman call center
ditransfer ke sistim pesan suara yang baru.
Sang
ayah yang menanti siang malam
ini akhirnya berhasil mendengar kembali suara lincah
dari putrinya.
Pada
momen itu
juga, ia tertawa senang: “Saya
telah mendengarnya!”
Seakan-akan
anak gadisnya yang penurut itu
kembali bersandar di sampingnya, dengan
mengulurkan tangan saja sudah bisa memeluknya.
Agar
pesan ini
tidak hilang selamanya, perusahaan tersebut
juga menyalinkan
data suaranya ke CD
dan disampaikan kepada sang
ayah.
Kita
semua adalah manusia
biasa
yang tidak dapat mencegah
terjadinya
bencana alam atau
musibah akibat uah manusia, tapi kita bisa
menggunakan kesabaran yang
gigih dan perhatian
yang hangat untuk merajut
hati seorang ayah yang
hancur dan membuatnya tetap hangat.
Berbakti
pada orangtua sebetulnya
tidak membutuhkan waktu atau uang yang banyak, hanya
cukup memeberikan
sepatah kata,sepatah
salam, sebuah ciuman, sebuah
SMS, seikat
bunga, sebuah
pelukan ......
Kadang
kala itu sudah cukup untuk membuat orangtua
meneteskan air mata
haru, sebab
ayah bunda di dunia ini
sebenarnya sangat
mudah untuk merasa
puas.
Pohon
berharap diam,
tapi angin tidak mau berhenti berhembus,
anak
ingin
mengasuh orangtua, tapi sayangnya orangtua sudah tiada.
Out Of Topic Show Konversi KodeHide Konversi Kode Show EmoticonHide Emoticon