Bagi pria, kata komitmen berarti kehilangan kebebasan dan berkurangnya pendapatan karena dialokasikan untuk kebutuhan keluarga. Dalam empat dekade terakhir, tingkat perkimpoian mengalami penurunan. Selain itu, belakangan ini pria tidak lagi tertarik untuk menikah. Lalu apa penjelasan mengenai fenomena ini ? Berikut 8 alasan mengapa pria takut untuk berkomitmen dan menikah ?
1. Tidak Ada Lagi Kebebasan
Secara alamiah, pria lahir dengan sikap mendiri. Pria senang mengambil segala keputusan sendiri dan menjalani hidup sebagaimana yang mereka inginkan. Saat seorang wanita memasuki kehidupan mereka, pria sering merasa semua pilihan mereka ditentang mentah-mentah oleh sang wanita. Menghabiskan waktu bersama teman-teman pria, membeli TV layar besar, bermain golf saat malam minggu, sudah tak pernah ada lagi dalam daftar kegiatan mereka. Tak jarang pria sering merasa terjebak melakukan hal yang hanya diinginkan wanita seperti, menemani belanja atau makan malam romantis tiap akhir pekan.
2. Hilangnya "Guy Space"
Setiap pria pasti membutuhkan waktu dan ruang untuk dirinya sendiri untuk pergi ke bengkel atau menonton acara otomotif sendirian. Dan pria merasa wanita sering memasuki "wilayah pria" dan mengubahnya sesuai keiinginan si wanita. Mengubah garasi menjadi tempat penyimpanan sepatu atau menghias kamar tidur dengan pajangan berwarna pink.
3. Memiliki Trauma
Bagi pria yang memiliki masa lalu yang buruk dengan mantan kekasih atau memiliki orang tua yang bercerai, keputusan untuk berkomitmen tentu bukanlah hal yang mudah. Rasa sakit yang tidak terselesaikan dari masa lalunya bisa membuat ia menjauhi pernikahan. Pada intinya, pria dengan pengalaman buruk merasa takut jika ia mendapati kenyataan bahwa wanita yang dinikahi ternyata adalah orang yang salah.
4. Beban Emosional
Wanita seringkali menganggap pernikahan bagaikan cerita "Cinderella" yang selalu berakhir dengan bahagia selamanya. Hal inilah yang terkadang membuat pria terbebani, karena merasa harus menjaga kehidupan pernikahan ini berjalan dengan sempurna. Pria juga mengganggap wanita tidak siap menghadapi kenyataan jika pernikahan tidak berjalan seperti apa yang dipikirkannya.
5. Kurangnya Kompromi
Adanya komitmen, berarti Anda harus memiliki kemampuan untuk berkompromi. Idealnya sebuah pernikahan harus dilakukan oleh kedua pihak, seperti komunikasi dua arah, saling berbagi dan berkompromi saat mengambil keputusan. Sayangnya, pria berasumsi bahwa kompromi dalam kacamata wanita adalah "lakukan dengan cara saya atau kamu tidak akan mendapatkan seks malam ini".
6. Belum Siap
Terkadang ketakutan pria akan komitmen hanya karena ia benar-benar belum memiliki kesiapan. Tidak jauh berbeda dengan wanita, pria juga "gerah" dengan tekanan menikah yang datang dari keluarga atau teman. Mereka hanya ingin menemukan pasangan hidup yang terbaik dan sambil menunggu pria akan berkonsentrasi dengan karirnya, menabung untuk membeli rumah dan melakukan banyak kegiatan.
7. Tidak Bisa Mempercayai Wanita
Ada beberapa pria yang tidak bisa mempercayai wanita. Menurut mereka wanita selalu mencari sesuatu yang serba lebih --pria yang lebih kaya, lebih tampan dan lebih berpengalaman. Pria paham bahwa komitmen artinya menetapkan hati pada satu orang saja. Tetapi mereka khawatir jika wanita meninggalkan mereka demi pria lainnya.
8. Wanita Memaksanya Untuk Berkomitmen
Pria melihat bahwa pernikahan merupakan garis finish di mata wanita. Apapun akan dilakukan oleh wanita demi mendapatkan komitmen dan menikah, termasuk memberikan tekanan. Itulah yang terkadang membuat pria takut dan malah lari. Cobalah untuk mengintropeksi diri, apakah Anda termasuk wanita yang memaksakan kehendak? Sebuah komitmen yang dipaksakan tidak akan berakhir bahagia.
Out Of Topic Show Konversi KodeHide Konversi Kode Show EmoticonHide Emoticon