Ilmuwan: Manusia Berasal Dari Luar Angkasa

"Jika dikatakan organisme meluncur dari luar angkasa ke bumi, ini melawan teori fisika. Satu-satunya penjelasan adalah mereka datang dari mana saja di luar angkasa. Ini mendukung teori bahwa plankton itu, dan semua mahluk yang ada di bumi, termasuk manusia, memang berasal dari luar angkasa,"
Pernyataan kontroversial dilontarkan ilmuwan ternama, setelah adanya penemuan plankton yang menempel di ISS. Ilmuwan yakin, itu merupakan bukti jika semua yang ada di bumi berasal dari luar angkasa.


Profesor Chandra Wickramasinghelah ilmuwan tersebut. Ilmuwan dari Buckingham Centre for Astrobiology ini sangat yakin jika plankton yang ditemukan di ISS itu berasal dari planet lain di luar angkasa, bukan malah sebaliknya. 



"Organisme seperti algae, atau diatoms itu, sebelumnya juga pernah ditemukan menempel di meteorit yang pernah jatuh ke bumi. Meteor itu jatuh di Sri Lanka, namun memang belum ada bukti pasti asal mereka," ujar Wickramasinghe, seperti dikutip dari Daily Mail, Jumat 22 Agustus 2014.



Menurut Wickramasinghe, ini merupakan bukti pertama kali yang menunjukkan adanya organisme hidup yang jatuh dari angkasa ke bumi. Bukan sebaliknya. Sebab, lanjut dia, ISS berada di orbit bumi, di mana tidak ada udara sama sekali.



"Jika dikatakan organisme meluncur dari luar angkasa ke bumi, ini melawan teori fisika. Satu-satunya penjelasan adalah mereka datang dari mana saja di luar angkasa. Ini mendukung teori bahwa plankton itu, dan semua mahluk yang ada di bumi, termasuk manusia, memang berasal dari luar angkasa," kata Wickramasinghe.



Wickramasinghe sangat yakin jika teori ini benar adanya. Semua mahluk berasal dari luar angkasa dan jatuh ke bumi miliaran tahun lalu. Teori ini dikenal dengan nama panspermia.


Sebelumnya, dua kosmonot ISS menemukan adanya organisme yang menempel di pesawat luar angkasa itu. Organisme ini ditemukan, saat keduanya sedang membersihkan bagian permukaan luar ISS.


Para peneliti Nasa kemudian mengenalinya sebagai organisme sejenis plankton. Organisme kecil tersebut ditemukan bertahan hidup di ruang hampa udara dengan suhu beku. Meski kekurangan oksigen dan terpapar radiasi kosmik, namun mereka tetap bisa hidup.



Teori Panspermia
Profesor Wickramasinghe merupakan pendukung dari teori panspermia. Istilah ini merupakan hipotesis yang meyakini, jika kehidupan yang ada di seluruh alam semesta disebarkan oleh asteroid dan komet. Ada juga beberapa yang melayang melewati kosmos.



Panspermia menyatakan jika segala bentuk kehidupan (organisme, atau mahluk apa pun) dapat bertahan dari dampak ruang angkasa. Mereka terjebak dalam puing-puing yang dilempar ke luar angkasa, setelah tabrakan asteroid dan planet.



Bentuk kehidupan ini terus aktif untuk tetap bertahan, sebelum benar-benar bertabrakan secara acak dengan planet lain, atau berbaur dengan protoplanet. Jika mereka menemui kondisi permukaan planet yang ideal, bakteri itu bisa menjadi aktif kembali dan proses evolusi pun dimulai.
Previous
Next Post »
Thanks for your comment