Foto-foto Kampanye Jokowi Hasil Editan Photoshop? ~ [D.O]

Ada beberapa foto kampanye Jokowi yang cukup tenar. Diantaranya adalah foto di bawah, dimana di Fans Page Jokowi Official Facbook, foto tersebut memiliki 18.000 lebih like dan 300 an shares hingga saat tulisan ini diposting. Jika kita perhatikan, ada beberapa editan perulangan di gambar itu. Contohnya ada 2 gedung “kembar” di kotak merah dengan latar belakang Monas. Ada pula orang-orang yang sama pada lingkaran biru dan kotak hijau. Jika Anda jeli, Anda bisa cari perulangan lain / orang-orang yang sama di foto tersebut sehingga jumlahnya seperti amat banyak.

Ini menandakan foto di atas sudah diedit, mungkin saja dengan photoshop, sehingga massa yang berkumpul terlihat sangat banyak.

Patut diketahui pula, menurut aturan, Monas itu harus steril. Tidak boleh dipakai untuk kegiatan politik seperti kampanye. Semakin menguatkan bahwa foto di atas sangat tidak mungkin.

Fotonya bisa anda temui di:

https://www.facebook.com/JKWofficial/photos/pb.249750628565406.-2207520000.1404113155./259761264231009/?type=3&theater

Tidak hanya foto di atas, bahkan foto di bawah ini sampai 36.809 an like dan 439 share hingga saat artikel ini diposting.

Ternyata jika kita perhatikan foto di atas dengan benar, terdapat beberapa perulangan. Paling tidak orang yang dilingkari dengan warna biru itu ada 3 perulangan. Demikian pula orang-orang di sekitarnya. Sehingga jumlah orang yang berkumpul mendengar pidato Jokowi terkesan banyak.

Foto di Fans Page Jokowi bisa dilihat di:

https://www.facebook.com/JKWofficial/photos/pb.249750628565406.-2207520000.1404113112./264697070404095/?type=3&theater

Dengan “Revolusi Mental” dan “Revolusi Photoshop”, Fans Page Joko Widodo mencapai 2,9 juta lebih dan terus bertambah.

Kamu bisa melihat Fans Page Jokowi di sini :

https://www.facebook.com/JKWofficial/timeline

Walaupun begitu, Jokowi masih memiliki jutaan penggemar yang siap membela dengan berbagai pembelaan. Dan entah karisma apa, pendukung Jokowi tetap suka foto tersebut. Sungguh fenomenal bukan?

* Artikel di atas saya kutip dari infoindonesiakita.com

* Janganlah jadi pendukung yang membabi buta

* Mendukung boleh-boleh saja, asal jangan memanipulasi data demi sebuah pengakuan

* Salam Pancasila

* Semoga bermanfaat