Ben Domingue dari University of California meneliti 800 pasangan suami istri di dunia dan pria dan wanita yang sengaja dipasangkan secara acak. Ia menganalisis DNA orang-orang itu dan membandingkan dengan pasangannya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sepasang suami istri cenderung memiliki kesamaan genetik. Ini seperti ungkapan dalam bahasa Inggris, "birds of the same feather flock together", mereka yang memiliki kesamaan berkumpul atau bersatu.
Domingue mengatakan, hal itu bisa jadi merupakan konsekuensi dari orang yang cenderung memilih pasangan dari etnis yang sama atau tinggal berdekatan. Orang juga cenderung memilih pasangan dengan tinggi, hobi, dan latar belakang pendidikan yang sama.
Diberitakan Daily Mail, Selasa (20/5/2014), riset yang dipublikasikan di Proceedings of the National Academy of Sciences ini bertentangan dengan hasil riset sebelumnya yang menemukan bukti bahwa manusia cenderung tertarik pada yang berbeda.
Riset sebelumnya menyatakan, manusia memilih pasangan yang berbeda dengan alasan meningkatkan kekebalan tubuh. Bila mengawini individu yang bertolak belakang, keturunan akan memperoleh keuntungan berupa kekebalan terhadap lebih banyak sumber penyakit.
Hasil penelitian kali ini sejalan dengan hasil studi peneliti State University of Michigan pada 2010 yang menyatakan bahwa manusia cenderung memilih jodoh yang merupakan cermin dari dirinya.
Out Of Topic Show Konversi KodeHide Konversi Kode Show EmoticonHide Emoticon