Semua bagian dalam tubuh manusia saling terhubung dengan cara-cara yang terkadang tidak pernah terbayangkan. Sepintas tidak masuk akal, namun penelitian ilmiah telah membuktikan adanya hubungan-hubungan unik tersebut.
Beberapa hal yang saling terhubung dengan cara unik adalah sebagai berikut:
1. Peneliti dari Washington University baru-baru ini menemukan bahwa seseorang bisa memperkirakan tinggi badan orang lain hanya dari suaranya. Kuncinya adalah frekuensi subglottal resonance, yakni suara yang dihasilkan saluran napas paling bawah pada paru-paru. Makin tinggi badan seseorang, suara ini makin rendah.
2. Pembuluh darah kecil di belakang mata bisa mengungkap IQ atau tingkat kecerdasan. Sebuah laporan di jurnal Psychological Science menunjukkan jika pembuluh darah tersebut makin lebar, IQ cenderung lebih rendah pada usia paruh baya.
3. Keriput bukan hanya menunjukkan gejala penuaan, melainkan juga masalah lain yang tidak kalah serius. Penelitian di Journals of Gerontology menunjukkan bahwa makin sedikit keriput di kulitnya, tekanan darahnya cenderunga lebih rendah pula. Artinya, risiko penyakit jantung juga lebih rendah.
4. Jari telunjuk yang lebih panjang dibandingkan jari manis menunjukkan risiko yang lebih rendah pada laki-laki untuk mengalami kanker prostat. Peneliti mengaitkannya dengan paparan testosteron semasa dalam kandungan. Temuan ini dipublikasikan dalam British Journal of Cancer.
5. Penelitian tahun 2012 menunjukkan, kemampuan mengunyah bisa memperkirakan risiko pikun. Lansia yang susah mengunyah karena ompong, cenderung lebih rentan mengalami kepikunan. Namun tidak diketahui bagaimana keduanya saling berhubungan, untuk sementara hanya disebut sebagai keterkaitan yang random.
6. Pemeriksaan aorta atau pembuluh darah utama kini bisa dilakukan dengan cara paling nyaman, yakni dengan memeriksa denyut pada ujung jari. Kekakuan pada pembuluh darah tersebut menunjukkan adanya peningkatan risiko stroke dan serangan jantung.
7. Seseorang dengan kualitas tidur yang kurang baik akibat sleep apnea punya risiko 2 kali lebih besar untuk mengalami glaucoma dalam 5 tahun berikutnya. Sleep apnea atau henti napas saat tidur membuat pasokan oksigen ke mata berkurang, sehingga rentan mengalami kerusakan.