Perbedaan Pekerja Keras Dengan Kuli Kantoran

Sudah terlihat jelas jika cara pandang seseorang mengenai dirinya sendiri dan hal-hal yang dilakukannya dapat berpengaruh terhadap cara seseorang bekerja
Nggak semua orang sibuk bisa disebut sebagai pekerja keras, lho! Bisa jadi, orang yang selalu terlihat sibuk itu ternyata cuma jadi kuli kantoran. Keduanya sebenarnya memiliki kesamaan, alias bekerja nggak kenal waktu dan rasa lelah. Tetapi, ada beberapa hal yang menjadikan mereka berbeda

Perbedaan itu bisa terlihat kok dari cara pandang mereka mengenai apa yang mereka lakukan. Bisa juga dari hubungan mereka dengan pekerjaan yang mereka emban. Kalau mau lebih riil-nya lagi, coba kita lihat daftar berikut ini:

1. Pekerja keras tak menyibukkan diri
Tujuan utama dari seorang pekerja keras adalah melakukan pekerjaan dengan baik. Yang terpenting bagi mereka adalah hasil yang terbaik. Mereka paham kondisi yang dihadapi dan apa saja yang harus mereka lakukan, sehingga bisa mengatur waktu dengan baik. Kalau mereka sedang sibuk, artinya mereka memang benar-benar sibuk. Tapi kalau tidak, ya bisa relaks.

Sementara, kuli kantoran menyibukkan diri tanpa tujuan pasti. Menurut mereka, kalau bekerja ya artinya memang harus selalu sibuk. Alhasil, mereka selalu mengisi waktu dengan bekerja dan bekerja, tanpa mesti jelas bagaimana hasilnya. Kuli kantoran mudah terjebak dalam hal seperti ini karena mereka tidak memiliki nilai pribadi yang mereka yakini dalam hati.


2. Pekerja keras tahu apa yang dia cari
Pekerja keras tahu apa yang dia cari, dan mendefinisikan kesuksesan dengan caranya sendiri. Dirinya lebih menitikberatkan pada efektivitas dan efisiensi dalam bekerja. Pekerja keras akan mencari suatu tempat yang memiliki banyak peluang buatnya.

Kuli kantoran masih bingung tentang apa yang sebenarnya mereka cari. Hasilnya, mereka akan selalu kurang di setiap hal yang mereka lakukan. Karena mereka nggak tahu cara mendefinisikan kesuksesan pribadi, mereka rentan untuk mengerjakan sesuatu agar dipandang teman-teman dan keluarga mereka sebagai ‘orang sukses’. Mereka juga rentan mengerjakan sesuatu hanya karena harus.

3. Pekerja keras tahu kapan waktu yang tepat
Pekerja keras adalah seorang yang handal dalam memperhitungkan segala sesuatu. Mereka punya skala prioritas, dan tak akan mudah terpancing untuk melakukan sebuah tindakan yang sia-sia.

Lalu bagaimana dengan kuli kantoran yang hanya gila bekerja saja? Mereka seringkali terlalu terburu-buru dalam membuat keputusan. Mereka juga tidak tahu apa yang seharusnya mereka prioritaskan, jadi menurut mereka semua hal itu penting. Padahl jelas, ada hal-hal yang mau bagaimanapun bisa menjadi percuma dan sia-sia.

4. Pekerja keras memiliki nilai-nilai sebagai pedoman
Pekerja keras tahu tentang nilai-nilai yang mereka pegang dan yakini selama bekerja. Ini karena mereka tidak pernah lupa untuk selalu mengevaluasi diri dan menilai mereka demi meningkatkan performa kerja. Pekerja keras tidak akan menunggu umpan balik dari orang lain hanya untuk mendapatkan penilaian diri.

Sedangkan orang-orang kuli kantoran akan bergantung pada bos, kolega atau kliennya dalam hal ini. Mereka tidak memiliki nilai-nilai yang seharusnya bisa dijadikan sebuah pedoman dalam bekerja. Mereka tidak memiliki inisiatif atau standard dalam mengevaluasi diri, hanya menunggu evaluasi dari orang lain yang bisa menilai hasil kerjanya.

5. Pekerja keras dapat mengontrol waktunya sendiri
Seorang pekerja keras akan bisa mengendalikan waktu dan pekerjaan mereka sendiri. Mereka selalu memprioritaskan apa yang menjadi kepentingannya terlebih dahulu. Dia tidak akan membiarkan adanya gangguan masuk untuk merusak strategi dan rencana yang sudah dibuatnya.

Seorang kuli kantoran akan menyanggupi sebagian besar hal yang datang kepadanya. Dirinya membiarkan orang-orang lain mengubah jadwal dan waktunya begitu saja. Dirinya sama sekali tidak memegang kendali atas waktu dan rencana yang sebenarnya dimilikinya.

6. Pekerja Keras Fokus Pada Hal Yang Mereka Kuasai
Pekerja keras sangat fokus pada usaha-usah yang mereka lakukan. Mereka akan melakukan hal-hal yang benar-benar mereka kuasai. Di akhir hari, mereka dapat menilai kemampuannya dengan baik.

Kuli kantoran hanya mementingkan hasil dari coba-coba. Meskipun dirinya telah menganggap apa yang dia lakukan sudah maksimal, sebenarnya dia tak akan pernah tahu, karena dia tidak tahu juga apa yang sebenarnya paling dia kuasai.

7. Pekerja keras pandai menyeimbangkan kepentingan sendiri dan orang lain
Pekerja keras akan mendahulukan dirinya sendiri daripada orang lain. Dirinya melakukan ini karena dirinya sangat yakin bahwa dia bisa melakukannya dengan baik. Mungkin pada awalnya terlihat seperti orang yang egois, tapi sebenarnya dirinya melakukan ini karena dia ingin memberikan hal yang terbaik kepada orang-orang yang sudah bekerja dengan dirinya.
Sedangkan seorang kuli kantoran, mereka akan menempatkan orang lain dahulu sebelum dirinya sendiri.


Itulah tadi perbedaan antara seseorang yang benar-benar pekerja keras dengan orang yang hanya menjadi seorang kuli kantoran. Dari beberapa perbedaan di atas, sudah terlihat jelas jika cara pandang seseorang mengenai dirinya sendiri dan hal-hal yang dilakukannya dapat berpengaruh terhadap cara seseorang bekerja.

Semoga artikel ini dapat membantumu dalam memahami perbedaan antara seorang pekerja keras dan kuli kantoran. Dan pastinya, setelah membaca ini kamu bisa menentukan sikapmu, mau seperti apakah dirimu nanti dalam melakukan pekerjaanmu?

*Semoga bermanfaat
*Dikutip dari forum sebelah
Previous
Next Post »
Thanks for your comment